Semua orang terkejut, tidak menyangka ucapan Angkasa yang sejak tadi diam saja. Jingga merasa bingung, namun di hatinya mulai muncul harapan. Apakah mungkin ada bukti baru yang belum diketahuinya? Mungkinkah kebenaran akan segera terungkap? Dalam hatinya, Jingga berdoa agar Tuhan memperlihatkan jalan kebenaran dan mengembalikan nama baiknya yang telah tercemar. "Apa maksudmu berbicara seperti itu, Angkasa? Kalau kamu tidak tahu apa-apa, lebih baik kamu diam saja. Bukankah sejak tadi kamu hanya diam? Itu lebih baik, karena ini sama sekali tidak ada urusannya dengan kamu!" bentak Magdalena, merasa tidak suka dengan sikap Angkasa yang tiba-tiba bersuara. "Iya, Angkasa, apa maksudmu sebenarnya? Kamu tidak percaya sama aku, atau karena kamu memang mencoba menyembunyikan kebenarannya?" ucap He