Bab 14. Sepupu Langit

1222 Kata

Pria tampan dengan rambut cepak, hidung mancung, berbadan tinggi besar dan berkulit putih bersih itu, tak kalah mempesona dengan Langit, berhasil membuat Saras terkejut dan perasaannya tak mampu digambarkan dengan kata-kata. Hatinya berdebar begitu keras, dia balas memeluk pria tersebut erat-erat. Saras tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. Namun, begitu pelukan itu dilepaskan, ia langsung mengomel," Dasar bocah nakal, untung saja Oma tidak jantungan. Kenapa kamu tidak mengabari Oma dulu kalau kamu mau kembali ke Indonesia?" Pria muda bernama Angkasa Delvian Mahendra itu tersenyum sambil menjawab, "Ya namanya juga kejutan, Oma. Kalau aku kasih tahu, itu berarti bukan kejutan lagi, dong." Kemudian, dia berpaling kepada Jingga. "Oh, iya, kamu pasti Kakak iparku 'kan? Kenalkan, aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN