Sontak saja Langit menoleh dengan ekspresi kaget, membuat Helena terkekeh kecil namun dia sangat serius. "Mas, aku boleh ikut 'kan?" ujar Helena dengan senyum menggoda, lalu mendekati Langit. Langit mencoba menutupi rasa gugupnya. "Helena, aku sekarang buru-buru. Aku mau mandi dan bersiap-siap pergi ke rumah sakit." Dia menolak dengan lembut. "Ya … justru karena kamu buru-buru. Biar aku bantuin kamu mandi, Mas. Kamu tenang saja, aku nggak akan buat kamu terlambat pergi ke kantornya. Aku janji," ucap Helena dengan tatapan penuh harap, sembari mengusap d**a Langit. Menghela napas, Langit menggenggam tangan Helena dan menghentikan perbuatannya. "Helena, aku mau mandi dulu," ucapnya dengan cepat sebelum bergegas meninggalkan istri keduanya itu. Namun, Helena seakan tak menyerah, dia mena