Bab 44. Kekesalan Helena

1079 Kata

Malam semakin larut, Langit dan Jingga telah terlelap dalam pelukan setelah menghabiskan hari yang panjang bersama. Namun, tak sama dengan Helena yang sampai saat ini belum juga bisa tidur, meskipun ia berada di kamar neneknya dan seharusnya merasa tenang. Pikirannya seakan terbang melayang, memikirkan suami dan madunya yang kini telah berbaikan dan menghabiskan waktu bersama, seolah tak memikirkan perasaannya. Hati Helena merasa sakit, seakan tak mampu menerima kenyataan ini. "Argh, b******k!" teriak Helena tanpa sadar. Teriakannya membuat Jasmine, neneknya yang sedang tidur, terbangun dan terkejut. "Helena, kamu kenapa? Apa yang terjadi?" tanyanya dengan wajah khawatir. "Ma-maaf, Nek. Tapi, aku nggak apa-apa kok. Aku cuma merasa kesal dan terbawa suasana," jawab Helena dengan nada gug

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN