Jingga merasa terkejut melihat kehadiran ibu mertuanya yang tiba-tiba berteriak keras, seolah-olah gendang telinganya nyaris pecah. Namun, sudah menjadi kenyataan pahit bahwa Magdalena berubah semenjak dua tahun pernikahan Jingga dengan Langit. Ketidakmampuannya memiliki anak membuat ibu Langit itu kehilangan rasa sayangnya seperti dulu dan terus menuntut Jingga untuk segera memiliki anak. Ditambah lagi, sejak Langit menikah dengan Helena, rasa sayang itu seakan lenyap begitu saja dan Magdalena memperlakukan Jingga seperti musuh bebuyutan. "Aku tahu, Ma. Aku juga berniat mau ke dapur, bantu Mbak Ina masak. Tapi sekarang aku lagi menjawab telepon dari ibuku dulu," ucap Jingga dengan jujur. "Jingga, kasih handphone kamu ke ibu mertuamu itu. Ibu mau bicara," kata Ningrum di seberang sana, k