Video Adegan

660 Kata
Axel tertawa terbahak-bahak melihat siapa gerangan yang menghubunginya. "Halo!" "Ehh! Lo kalah, sampai sekarang lo belum kasih kita bukti!" Kata seorang pria di seberang. "Jack! Lo siapin pesta kemenangan gua tar malam!" Sahut Axel tertawa terkekeh. "Whats?! Serius lo akhirnya tidurin mba lo yang lugu itu?" Ucap pria di seberang yang dipanggil Jack. "Yess! Tar kita ngumpul lihat sendiri hasil kegilaan dia di ranjang..." "Wessh! Hot atau gimana?" Ucapnya penasaran. "Hot paraahh! Gila tu 0bat yang lo kasih, manjur bener, sampai gua kelelahan banget tau..." "Itu 0bat baru dari cewek gua yang dia dapet dari temennya, Bro." "Yaudah, tar malam party peresmian wilayah kekuasaan, dong..." ucap Jack lagi. "Sip! Gua mandi dulu, laper gua..." sahut Axel mematikan ponselnya. Axel melangkah menuju kamar mandi, dia membuka lemari yang ternyata di sana banyak pakaian bersih miliknya. Axel tampak tersenyum puas mengingat kemenangannya. Baru saja Axel menyelesaikan mandinya dan mengenakan pakaian, dia bersiap untuk mengisi perut, tapi langkah kakinya harus terhenti manakala melihat bercak merah dia tas kasur. Axel membesarkan kedua netranya. "Apa ini?" Gumamnya perlahan, dia menarik sprey berwarna putih dan menciumnya. "Darah..." lalu Axel menggeleng perlahan. "Gak mungkin dia masih perawan bukan? Dia sudah janda..." menyadari sesuatu yang di rasakan ganjil, Axel segera meraih ponselnya dan melihat bagaimana aksinya tadi malam. Axel berdiri menautkan dahinya dan melihat dengan jantung berdetak. Dia terjatuh lemas dan duduk di atas kasur. Tangannya bergetar. "Dia masih perawan...kenapa bisa?" Tiba-tiba Axel merasa bersalah dengan apa yang sudah di lakukannya tadi malam. "Gimana pendapat Kate tentangku? Akankah dia membenciku?" Axel berfikir keras dia langsung menghubungi nomor ponsel Kate. Sayangnya nomor Kate sengaja dia matikan demi memperoleh ketenangan. "Kenapa nomornya tidak aktif? Apakah dia sengaja memblokir aku? Tidak! Tidak bisa begini, aku harus meminta maaf padanya atas apa yang terjadi tadi malam..." gumamnya lagi. "Astaga, zaman sekarang masih ada yang perawan? Bahkan dia seorang janda?" Helaan nafas terasa berat, kepalanya tiba-tiba nyut-nyutan. Perutnya yang tadi terasa keroncongan karena lapar, tiba-tiba dia merasa kenyang karena kenyataan yang baru dia ketahui, bahwa Kate adalah seorang janda yang masih perawan. "Bahkan seorang gadis saja sudah tidak perawan, kenapa ini? Kenapaaa?! Astagaa..." Axel meremas rambutnya yang tadi sudah rapi dan bersiap pergi. Dia langsung bergegas untuk mencari Kate di rumah, sayangnya rumah dalam keadaan terkunci dan mobil dinas milik Kate juga tidak ada di rumah. Axel tiba-tiba bingung. "Astagaaa...kenapa jadi begini? Harusnya gak gini skenarionya..." Axel menarik nafas panjang, setelah dia duduk lama di depan gerbang kampus hanya untuk menunggu Kate melintas seperti biasa setiap sore. "Kemana sih dia? Di kantor gak ada, di rumah gak ada? Jangan-jangan..." Axel menggumam perlahan lalu dia menggeleng. "Ahh! Dia tidak serapuh itu. Aku yakin dia wanita yang cerdas, tidak mungkin segampang itu bunuh diri..." gumam Axel sampai tanpa sadar hari beranjak kian cepat. Getar ponsel yang membuat Axel tersadar bahwa dia ada janji dengan teman-temannya. Dengan malas dia melangkah menuju tempat party yang biasa mereka nikmati. Axel tampak menautkan dahi "Oii...kenapa kusut kali kalau emang udah goal target? Tuh! Kirania gak sabar mo lihat aksi lo..." ucap seorang pria muda yang duduk di depan Axel. "Iya, mana videonya, Xel. Setelah aku validasi video ini, aku adalah milik kamu..." ucap gadis cantik bernama Kirania itu. Ya, asal mula taruhan adalah Kirania. Kirania lah gadis yang meminta Axel untuk mempermainkan wanita demi mendapatkan hatinya. Axel dan Kirania sempat menjalin kasih dan mereka putus karena Kirania merasa bosan dengan hubungan mereka. "Gua kaga bisa kasih full adegan. Gua cuma screenshot dari video gua..." ucap Axel lesu, dia tak lagi bersemangat dengan hadiah yang memang sangat dia inginkan. Ya, maaf Kirania yang dia inginkan selama ini. "Yahh! Mana bisa. Kudu asli lah video lo..." "Udah gua hapus. Gua screenshoot aja. Jijik gua ngeliat diri gua sendiri..." ucap Axel mengelak. Dia memang sengaja merekam adegan itu dari ponsel lain, awalnya dia sengaja melakukannya agar Kate tidak curiga padanya, tapi nyatanya hal itu berguna. Entah mengapa Axel menjadi tidak bersemangat memperlihatkan adegan ranjangnya bersama Kate setelah mengetahui jika Kate masih perawan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN