"Aku sebenarnya tidak setuju kamu menghamburkan uang untuk ini semua. Aku sangat paham watak ibuku. Dulu dia menjualku pada sebuah keluarga, dan aku masih menurut, karena aku pikir itu bagian dari balas budiku sebagai anak terhadap orang tua yang telah memungut dan membesarkanku dari bayi sampai aku dewasa. Meski aku juga tidak mendapatkan fasilitas yang sesungguhnya sebagai anak. Hanya saja, aku merasa bersyukur pada kenyataan bahwa ibu angkatku itu telah memberikan aku kesempatan hidup. Kesempatan untuk menghirup dan menikmati udara di dunia ini sampai aku dewasa. Jadi, ketika ibu angkatku memaksaku menikah, kau hanya bisa pasrah. Sampai akhirnya aku di tinggal di malam pertama, lalu aku pergi ke merantau dan kita bertemu. Bahkan setelah dia menjualku begitu dan membuatku malu dan hancur

