Kedua daun pintu terbuka, empat orang bodyguard berdiri di sana untuk memberi jalan pada wanita tua yang baru saja datang dengan wajah tegangnya. "Siapa yang berani mengusir calon cucu menantuku? Lancang!!" Hardiknya menatap ke arah Kate. "Nenek..." panggil Wiliam dengan sedikit terheran melihat sang nenek tiba-tiba hadir ke rumahnya tanpa mengabarinya. "Nenekkk....untung nenek segera datang dan menjadi saksi hidup tentang bagaimana Kiran di aniaya oleh wanita miskin ini, Nek." Kirania datang menyambut sang nenek dengan air mata bercucuran terdengar pilu. “Kiran benar-benar merasa sendiri, Nek.” Imbuh Kirania dengan drama layaknya wanita yang baru saja mendapat penganiayaan. “Siapa yang berani menyentuh cucuku!!” Suara seorang pria tua yang datang dari balik pintu terdengar menggelegar

