Lanjutan cerita mistik

1011 Kata
Malam semakin mencekam pemuda itu masih setia mendengarkan cerita di malam hari oleh lelaki yang di beri amanat oleh lelaki tua yang bernama Suryana untuk menemani pemuda tampan bila lelaki tua itu sedang pergi ke kota sedangkan pemuda yang mengajar di tengah tengah desa atas dan di desa bawah akan asing bila dia seorang diri di rumah Suryana itu. "Kang Terus kan cerita nya menarik dan penasaran'' kata Ishaq karna lelaki yang memperkenalkan diri nama nya Juned berhenti sejenak ketika menyeruput kopi yang baru dia seduh. "Baik' pak Guru Ishaq' balas nya lalu melanjutkan lagi cerita nya. Para jemaah lain hanya geleng-geleng kepala. Kemudian terdengarlah suara derap tapak kuda di jalan. Sebuah Sado kuda lewat. Sesaat, tidak ada yang aneh saat itu. Barulah setelah Sado kuda itu lewat, salah seorang warga berteriak. “Kepala kusir nya tidak ada!” Teriakan itu membuat penduduk desa yang bersiap-siap memanggil anak-anak dan mengunci rumah mereka berlari berhamburan melihat kusir sado kuda tersebut. Jelas sekali suaranya. Aku mengucek mataku perlahan. Kemudian bergegas. Berlari kecil-kecil menuju pada sekumpulan warga yang berusaha saling meyakinkan satu sama lain tentang apa yang baru saja mereka saksikan. Iya. Kusir sado kuda itu memang tidak memiliki kepala. Seperti hantu, dia lewat begitu saja. " Kata salah satu warga Semua orang menumpuk sejuta penasaran kepada penduduk desa. “Kalau hantu, kenapa kita semua bisa melihatnya?” Celetuk salah seorang warga yang lain. “Iya, benar. Jangan- jangan itu bukan hantu.” Sahut yang lain. Ibu-ibu segera memanggil anak-anak mereka. Mengunci pintu dan jendela rumah, dan menyalakan lampu botol di dalam rumah hanya pada ruang-ruang tertentu. *** Satu minggu lamanya keadaan di kampung Baru terasa begitu mencekam karena kehadiran kusir tanpa kepala itu. Setiap malam, hanya suara orang yang sedang melakukan tugas jaga malam-ah yang terdengar dari luar rumah. Seluruh rumah terkunci rapat. Segala kegiatan dihentikan. Apalagi saat kusir tanpa kepala itu datang. Selain itu, hanya ada suara jangkrik dan suara sado kuda milik hantu tanpa kepala yang berderap di jalan. Suara-suara tapak kaki kuda, lalu muncullah sosok berjubah hitam tanpa kepala itu, mengendarai sado kuda milik nya. Lama kelamaan, beberapa pemuda desa menjadi begitu penasaran. Salah seorang pemuda desa, Kak Irwan namanya kalau saya tidak lupa mengajak beberapa pemuda dan penduduk desa lainnya untuk mengawasi jalanan saat malam hari. Mereka ingin tahu bagaimana cara kusir Sado itu melewati jembatan yang saat itu sedang di kerjakan. Jembatan itu berada tepat di perempatan jalan Kampung Baru. Karena pembangunan nya yang lambat, jembatan itu menjadi penghalang bagi beberapa sepeda dan becak untuk lewat. Namun, anehnya kusir sado kuda itu malah bisa melewatinya. Sehingga, Kak Irwan merasa bahwa ia hanyalah seseorang yang ingin menakut-nakuti penduduk desa dengan berpura-pura sebagai hantu kusir sado tanpa ada kepala. *** Benar. Malam itu, Kak Irwan dan beberapa pemuda, dengan izin kepala desa dan aparat desa lainnya, akan mencari tahu siapa dalang di balik semua kejadian mencekam di desa kami. Tepat di perempatan jalan tempat pengerjaan jembatan menghalangi, mereka berkumpul dan berdiskusi. Berbekal beberapa helai nilon, layangan mereka kemudian mengikatkannya pada satu pohon yang ada di pinggiran jalan agar saat sado kuda itu melewati persimpangan jalan, kuda akan jatuh tersungkur akibat nilon layangan itu. Benar saja rencana dari Kak Irwan saat itu Ketika sado kuda itu lewat, kuda nya jatuh ke bawah jembatan karena terlilit nilon layangan sado nya ambruk, tetapi kuda itu berusaha bangkit kembali hingga membuat kusir sado itu jatuh dan akhirnya tertimpa oleh kudanya sendiri. Ia ternyata adalah seorang pria paruh baya. Belakangan, terdengar desus-desus dari para penduduk desa bahwa kusir sado kuda tanpa kepala itu bukanlah penduduk Kampung Baru. Ia berasal dari desa di seberang gunung. Karena ulah jahilnya, akhirnya ia mendapat kan balasan atas apa yang sudah ia lakukan. Tertimpa kuda miliknya sendiri. Entah untuk tujuan apa, tetap saja apa yang sudah dilakukan kusir paruh baya itu tidak bisa dibenarkan, meski akhirnya ialah korban dalam kejadian ini. "Tapi beberapa orang mengabarkan bahwa ia sedang mendalami ilmu untuk mencapai tujuannya. Setelah itu para penduduk desa yang ada di kampung saya, kuburan tempat para kompeni Belanda itu dimakamkan dipindah kan pemerintah setempat agar Kampung kami bisa kembali tentram seperti hari-hari sebelumnya. Meski kejadian mengerikan itu tetap saja bisa saya dan beberapa orang mengingat dengan jelas sampai sekarang, di luar kepala. "Aku merinding mendengar kan cerita dari tetanggaku. Karna aku sewaktu kecil tidak ingat dimana aku besar karna sejak berumur 10 tahun aku hanya mengingat seorang ibu saja Tampa tahu ada apakah aku punya ayah punya kakek dan nenek tidak tahu setiap aku tanyakan ibu selalu diam dan membisu. "Pak guru Ishaq sebaiknya anda tidur karna malam semakin larut....! " kata lelaki usia 30 tahun tersebut. "Baiklah kang'' saya masuk untuk tidur duluan" jawab ku lalu beranjak seraya pergi masuk kedalam kamar untuk membaringkan seluruh badan. * * * "Sementara di negara Piramida tepat nya di salah satu rumah yang seperti istana itu sedang terjadi sesuatu yang begitu mencekam dalam ruangan rumah bak istana tersebut. Cenayang sakti itu setelah kembali Sukma nya kepada raga nya dengan berlumuran darah yang keluar dari mulut nya. "Setelah kesadarannya pulih dan darah pun telah di bersihkan. Kultur nama Dukun sakti itu pun menghampiri Pasien yang tengah di obatinya. "Ahmad....! Cepet masuk kesini'' teriak kultur dukun sakti itu. "Asisten yang berada di ruangan itu pun segera masuk kedalam kamar majikan nya dan menghampiri Cenayang yang berada di samping majikannya. "Hamba mendekat Mbah ada hal apa sehingga Mbah memanggil saya" tanya Asisten Moch Adjo itu. "Kultur menjawab. "Segera beritahu kan kepada kerabat, saudara orang orang terdekat majikan mu bahwa dalam waktu seminggu ini Moch Adjo jangan di tinggalkan" kata Cenayang itu mengingat kan Asisten pasien yang tengah di obatinya. "Baiklah Mbah" segera akan saya laksanakan kalau pun tipis untuk semua saudara nya hadir untuk sekedar melihat keaadaan Moch Adjo" kata Ahmad Asisten Moch Adjo dengan wajah kebingungan. "Apa salah nya kau coba terlebih dahulu dan kau bicarakan semua kondisi tentang majikan mu kepada saudara mu terutama kepada orang yang pernah ia sakiti'' Kata dukun sakti itu. "Ahmad pun mengangguk seraya membungkuk hormat dan beranjak keluar dari kamar mewah meninggalkan Cenayang bersama dengan majikan nya. bersambung.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN