[21+ part] Nathaniel menatap cairan bening dalam gelas kecil di tangannya. Obat itu kembali diberikan oleh Aurelia dengan wajah manis, seolah perhatian penuh cinta. Bibir Aurelia bahkan sempat menempel di pipinya, meninggalkan kecupan ringan sebelum menyodorkan gelas. “Ayo diminum, biar kamu cepat pulih,” ucapnya, nada suaranya hangat, lembut, nyaris seperti bisikan seorang istri yang sedang merawat suaminya. Nathaniel tersenyum samar, seolah menerima kasih sayang itu tanpa curiga. Ia angkat gelas, meneguknya perlahan. Namun sebenarnya, ia hanya membiarkan cairan itu menyentuh bibirnya, menahan sebagian besar isinya di lidah sebelum berpura-pura menelan. Saat Aurelia menoleh sebentar untuk meletakkan piring buah ke meja, ia cepat menyemburkan cairan itu ke tisu yang sudah ia genggam dia
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari