Sidang Mediasi Alika

1149 Kata

Nathaniel berdiri di depan kaca besar ruang kerjanya pagi itu, jas hitam yang baru saja disetrika rapi menggantung sempurna di tubuhnya. Hujan semalam masih meninggalkan jejak embun di luar jendela, langit Jakarta tampak kelabu, seolah ikut merayakan kegelisahan yang memenuhi dadanya. Ia sudah terbiasa dengan berbagai persidangan: korporasi besar, kasus sengketa bisnis, bahkan kasus pidana kelas kakap yang membuat banyak pengacara bergidik. Tetapi pagi ini, langkahnya terasa lebih berat daripada biasanya. Sidang perceraian Alika dan Rayven. Sejak menerima berkas itu di firmanya, Nathaniel tahu betul bahwa kasus ini bukan perkara hukum biasa. Ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan—hubungan aneh antara dirinya dan Alika, tatapan penuh luka sekaligus kerinduan dari perempuan itu setiap kali m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN