Cinta Segitiga Nathaniel

1182 Kata

Pagi itu datang perlahan, menembus tirai putih kamar mereka dengan cahaya keemasan yang lembut. Udara Jakarta masih mengandung sisa hujan semalam, dan angin pagi membawa aroma tanah basah yang menenangkan. Di dalam kamar apartemen yang masih dalam kekacauan setelah mereka bercinta, dua tubuh saling bertaut di bawah selimut. Nathaniel membuka matanya lebih dulu. Alika masih tertidur, kepalanya bertengger di lengannya, rambutnya berantakan tapi terlihat sangat damai. Napasnya pelan, teratur, dan matanya tertutup rapat, seakan malam sebelumnya telah membawanya ke tempat yang lebih hangat dari dunia nyata. Nathaniel tidak bergerak. Ia membiarkan waktu mengalir, membiarkan tubuhnya tetap berbaring bersama perempuan yang telah membongkar seluruh isi jiwanya. Dulu, ia berpikir kebahagiaan data

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN