Raka tidak bisa menghilangkan senyum lebarnya setelah keluar dari ruangan Artawijaya, mendapatkan restu dan kesempatan dari pria itu adalah tujuan utama Raka yang pada akhirnya bisa terkabul. Dia terlalu senang sampai-sampai staff lain yang berada di sana memandangnya dengan tatapan aneh, senyum Raka terukir dengan begitu lebarnya justru menimbulkan kesan menyeramkan untuk semua orang yang melihatnya. Begitu pula Ayahnya yang sekarang sedang berdiri di sampingnya, mereka berdua saat ini sedang menunggu lift. “Kak, coba bahagianya ditahan dulu bisa enggak? Itu orang-orang pada natapin kamu pake tatapan aneh memangnya kamu enggak ngerasa?” tegur Daniel pada Raka. Tidak mau terlalu mendengarkan akhirnya Raka memilih masa bodoh dengan tatapan orang-orang p