Margareth turun dari mobil limousine hitam, para pengawal otomatis membuka pintu dan membentuk barisan. Lima mobil konvoi berhenti rapi di pelataran megah Mansion Rossi. Pilar-pilar tinggi berwarna putih menjulang, air mancur besar di tengah halaman memantulkan cahaya matahari. Ia melangkah masuk dengan gaun elegan, tumit sepatunya beradu dengan lantai marmer. Di dalam, Mateo sedang duduk santai di ruang tamu besar, segelas wine merah di tangannya. "Baby… kenapa baru pulang? Dan muka kamu... seperti habis lihat hantu," ujar Mateo sambil menyilangkan kaki. Margareth menjatuhkan tasnya ke sofa, melepas coat panjangnya. "Tumben banget kamu udah pulang. Ini masih jam berapa? Matahari bahkan belum condong, Mat." Mateo menaruh wine ke meja kaca. "Aku pulang mau ajak kamu jalan nanti malam

