Di dalam Lamborghini, Jonson yang duduk di kursi penumpang depan menatap Alessandro dari kaca spion. “Tuan, maaf mengganggu. Kita ada pertemuan di pelabuhan, membicarakan impor senjata ilegal dari Turki.” Alessandro menghela napas panjang, lalu menoleh dengan tatapan tajam. “Yasudah. Perintahkan dua orang terbaik untuk mengawasi Caroline di kampus. Saya tidak mau dia lepas dari pengawasan.” “Baik, Tuan.” Jonson langsung menghubungi anak buah lewat radio. “Ricardo, Matteo—kalian berdua awasi Nona Caroline. Laporkan setiap gerak-geriknya, bahkan jika dia hanya berbicara dengan dosen. Mengerti?” Suara tegas terdengar dari radio. “Siap, Bos.” Alessandro menggertakkan giginya sambil menyalakan mesin. “Kalau sampai ada pria yang mendekatinya… habisi sebelum saya turun tangan.” Jonson me

