“Akhirnya, sampai penginapan juga!” Aku dan Mas Al kompak menghempaskan badan di atas ranjang lantai bawah. Kami pulang ke penginapan setelah sebelumnya sarapan nasi megono di salah satu warung pinggir jalan. Sekarang aku tahu kenapa makanan sederhana itu banyak diminati. Ternyata memang enak. Apalagi kalau dipadukan dengan tempe kemul khas Wonosobo rasanya lebih nikmat. Ngomong-ngomong tempe kemul, itu hanya tempe yang dikasih tepung. Namun, entah kenapa rasanya berbeda dengan tempe tepung yang ada di kota lain. Jogja, Magelang, Temanggung, bahkan Semarang, rasanya mirip-mirip, tetapi tempe kemul Wonosobo rasanya lain. Seperti ada tambahan bumbu atau bahan lain yang aku tidak tahu apa. Selain rasa, tapilannya pun beda. Pokoknya unik. Lain kali aku harus mencobanya lagi. “Gerah ju