Satu minggu setelah pulang dari rumah sakit, aku sudah bisa menaikkan berat badan sebanyak dua kilo. Ini sudah bagus karena progresnya cukup cepat. Demi mendapatkan berat badan yang kuinginkan, aku sampai bertanya pada temanku yang kuliah gizi. Selama satu minggu ini aku belum bertemu Mas Al lagi karena dia sibuk. Itu bagus, karena Mas Al jadi teralihkan. Itu mengurangi ‘kerewelannya’. Sudah dari kemarin dia bilang ingin bertemu karena mengaku rindu, tetapi banyaknya pekerjaan membuatnya tidak bisa banyak berkutik. Ah, Rindu. Andai Mas Al tahu, aku justru yang tersiksa menahan itu. Aku masih dalam masa cuti, jadi aku sekarang pengangguran. Hari-hari yang kulalui seringnya hanya untuk istirahat dan malas-malasan. Lama-lama sangat membosankan. “Anna!” tiba-tiba terdengar teriakan Mam