Malam ini, Isyana tidur dengan begitu pulas dan nyaman. Setelah beberapa hari tidak bisa tidur karena kerap terbangun dengan alasan yang tidak jelas. Khusus malam ini, kenyamanan itu kembali hadir. Ingin mengingkari tapi faktanya memang tidak bisa di bantah, kehadiran lelaki itulah yang membawa kenyamanan dalam tidurnya. Isyana tidur selama beberapa saat, sampai akhirnya ia terbangun setelah mendengar suara ketikan yang berasal dari sampingnya. Perlahan Isyana membuka kedua matanya dan menemukan Albi masih duduk bersandar di punggung ranjang. “Bi,” panggil Isyana lirih. “Hmm. Kamu terbangun?” Albi menatap Isyana kaget, menyadari wanita itu terbangun. “Apa aku mengganggumu?” “Tidak.” Isyana mengganti posisi, duduk. “Pasti suara keyboard laptopku membuatmu tidak nyaman.” “Tidak

