45. Promise

1387 Kata

Albi mengedarkan pandang, mencari sosok teman yang sudah menunggunya sejak sepuluh menit lalu. Katanya sih begitu, tapi Albi tidak menemukan sosok Arik, temannya. “Lo dimana?” Tanya Albi, menghubungi Arik karena tidak menemukannya dimanapun, di sekitar cafe. “Toilet.” Jawabnya dari seberang sana. Tapi Albi mendengar suara seseorang, yang bukan suara Arik. “Ngapain Lo di toilet?” Selidiknya. Arik terkekeh, “Nanti gue ceritain. Sekarang Lo temenin pacar gue dulu, dia ada di meja nomor sembilan.” Panggilan diputus secara sepihak oleh Arik, bahkan sebelum Albi mengutarakan protes. Karena sudah terlanjur ada di tempat itu, tidak mungkin Albi pergi lagi. Kebetulan ada beberapa hal yang akan didiskusikannya bersama Arik hari ini, tidak hanya sekedar pertemuan biasa yang sudah menjadi kebi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN