74. penyusup

1089 Kata

“Berhenti!” Isyana memberanikan diri untuk melerai, saat Albi hendak kembali memukul Gavin. Padahal saat itu kondisi Gavin sudah terluka, dua pukulan Albi berhasil membuat wajah Gavin lebam dan darah mengalir dari hidungnya. “Berhenti! Apa yang kamu lakukan, Hah!!” Isyana mendorong Albi menjauh. “Apa yang kamu lakukan brengsekj!” Isyana kembali mendorong Albi, lelaki itu tidak melawan. Ia hanya menatap dengan nafas tersengal-sengal. “Dia menyentuh,” “Kenapa? Kamu nggak punya hak untuk marah!” Sentak Isyana. “Aku nggak suka, lelaki lain menyentuhmu!” “Kamu pikir aku suka saat kamu membawa wanita lain ke rumah! Ke kamar kita?! Nggak Bi! Aku benci itu! Aku sangat benci!” Isyana berteriak sambil menangis. “Jangan bersikap seolah kamu menyesal, brengsekj! Aku benci kamu! Aku benci kamu!

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN