Kevin mengernyit, dia merasa ada sesuatu di keningnya. Rasa dingin. Dia pun hendak untuk memaksa membuka kedua matanya. Di sanalah yang buram, melihat seseorang sedang memeras handuk kecil di ember. Kemudian menggantikan handuk itu yang baru. "Dila?" panggil Kevin pelan. Adila tidak menggubris, dia malah mengomelinya. "Lain kali jangan sok gentleman. Kalau gak bisa pergi jauh. Akibat apa? Sakit, kan?" Kevin tak jawab, dia memilih diam. Membiarkan kekasihnya itu menceramahi dirinya. Dia lakukan itu untuk pembuktian kalau dia benar-benar sayang dan cinta. "Saya lakukan itu kan, supaya kamu gak marah lagi," kata Kevin pelan. "Iya, tapi gak mesti menyiksa badanmu, kan? Kata bibi Desi, kamu belum sempat makan. Malah pergi jauh cuma cari makanan aku minta?" balas Adila memeras handuk b