Akhirnya Adila sampai juga di rumah dengan bawaan belanja bermacam kantong plastik warna-warni. Adila pun meletakkan belanjaan di atas meja tak jauh dari tempat ruang bersantai nya. Dia pun hendak meluruskan kedua kaki di depan meja kecil. Dia benar-benar sangat pegal dan capek. Selama tinggal seorang diri di rumah kontrakan. Dia sudah tidak pernah lagi ke tempat keramaian yaitu pajak / pasar. "Ini, Anak! Turun kakimu!" sontak Adila terkejut tiba-tiba Mamanya muncul entah dari mana. Adila bukannya menuruti, malah dengan rasa malas itu muka. Dia malah menurunkan badannya biar nyaman. "Pegal, Ma! Toh, gak ada yang lihat juga?!" balas Adila melanjutkan memejamkan kedua matanya yang memang diberi dunia istirahat. Mamanya Adila cuma bisa menggeleng sembari mengaduk milo baru dibuatnya