Hari Minggu, adalah hari bersantai. Tapi tidak untuk Adila sekarang. Biasa di hari Minggu ini, di rumah rebahan terus sampai siang baru bangun. Beda dengan Adila saat ini. Dirinya sekarang berada di salah tempat yang jarang banget dia berikan jejak aroma yang menyengat sekali.
"Ini udang apa, Bang?" tanya Adila pada si penjual udang.
"Tambang dan laut," jawabnya.
"Sekilo berapa?" tanya Adila lagi.
"Sembilan puluh," jawabnya.
"Mahal kali, tujuh lima, ya!"
"Gak bisa, Neng! Delapan lima!"
Adila ngotot, "Tujuh lima, aku ambil sekilo!"
Penjualnya pun mau tak mau berikan seharga ditawarkan oleh Adila. "Berapa? Sekilo?"
"Iya, sekilo, bagus, kan?" kata Adila.
"Ya, bagus, lah, Neng. Gak bagus ngapain coba saya jual!" ucapnya sambil menimbang udang tersebut.
"Makasih, ya!" Adila
