“Masih kangen.” Jemima bergelayut manja pada Semeru, meski mobil sudah terparkir di lokasi syuting sejak beberapa hari yang lalu. Rasanya, dia belum rela berpisah dengan Semeru sekarang. Dia masih kangen sekali dengan pria itu. “Sudah sana turun dulu. Kamu pasti udah ditunggu sama yang lain,” pinta Semeru, karena tidak ingin Jemima telat syuting. “Bukan gitu jawabnya.” Jemima merajuk memajukan bibirnya. “Bilang kek, kalau nanti kita ketemu lagi. Atau nanti Bapak akan telepon. Bapak nggak peka banget sih jadi laki-laki,” omel Jemima. Semeru menghela napas. Dia juga bingung setelah ini harus melakukan apa untuk hubungannya dengan Jemima. “Saya belum bisa menjanjikan apa-apa, Jemi.” Seketika Jemima menjauhkan tubuhnya dari Semeru dan menatap sengit pada pria itu. Setelah tadi mereka hamp