41. Anak Mantu

1279 Kata

“Aku berangkat ya,” pamit Semeru pada Jemima yang mengantarnya ke pelataran. “Hati-hati ya, Bapak,” ucap Jemima tersenyum kecil. Penampilannya juga begitu kusut setelah percintaannya dengan pria itu 10 menit yang lalu. Jemima malu sebenarnya pada ayah dan mama tirinya, tapi dia tak memiliki pilihan lain selain menuruti kemauan Semeru. “Hati-hati belanjanya ya. Dan ingat, jangan pernah meminta tolong pada Aris lagi.” Semeru mewanti-wanti. “Iya, Bapak.” Jemima mengangguk patuh. Semeru sekali lagi mengusap lembut pipi Jemima, lantas melangkah menuju mobilnya. Perlahan-lahan, pria itu menjalankan mobilnya meninggalkan halaman rumah orang tua Jemima itu. Jemima masuk ke dalam rumah. Baru saja dia mencapai pintu, sang mama sudah menengadahkan tangan kanan padanya. “Mana jatah Mama,” tag

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN