Jemima terus memantau gerak-gerik Mila. Dia akan menghampiri perempuan itu jika waktunya tepat. Berusaha tetap tenang dan terlihat fokus menghabiskan makanan penutupnya, Jemima juga berdoa semoga kali ini bisa kabur dari Semeru.
Begitu melihat ada kesempatan, Jemima pamit pada Semeru untuk ke toilet, yang sebenarnya dia ingin menemui Mila yang juga menuju ke sana.
Jemima menunggu dengan berdebar di depan bilik yang baru saja dimasuki Mila. Dia harus bisa membujuk perempuan itu untuk merayu Semeru malam ini juga.
“Kamu.” Mila tekejut melihat sosok perempuan yang pernah dia temui di apartemen Semeru.
“Kakak masih ingat aku kan? Kita pernah ketemu di apartemen Pak Semeru,” tanya Jemima yang berkali-kali menatap pintu depan toilet dan berharap Semeru tidak membuntutinya.
“Iya, gue ingat.”
