54. Bertemu Saudara Jauh

2149 Kata

Iqbal’s POV Naya benar-benar lucu. Sejak semalam dia terlihat menghindari kontak mata denganku. Dia hampir tidak menyapaku sama sekali kalau tidak ada perlu. Pipinya sesekali terlihat memerah, padahal tidak ada interaksi yang berarti di antara kami. Kalau aku boleh menebak, dia pasti masih terbayang-bayang yang semalam. Aku bisa paham kenapa semalam Naya tiba-tiba menginkanku. Barangkali itu efek hormon ibu hamil yang naik turun tak teratur. Ada saat-saat gairah mereka naik, tetapi ada pula saat-saat gairah mereka terjun bebas. Aku tahu hal ini dari beberapa sumber yang pernah aku baca, seperti contoh artikel di internet dengan sumber yang cukup kredibel. “Nay ... lagi apa, sih?” tanyaku ketika melihat Naya dari tadi sibuk dengan ponselnya. Dia mendongak sebentar, lalu kembali menatap l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN