53. Gagal Perang

2035 Kata

“H-hah? Maksudnya?” Mas Iqbal langsung tertawa begitu melihat ekspresi kaget dan bingungku. Dia mengambil tisu, lalu mengusap sudut kanan bibirku yang mungkin terdapat noda es krim. “Kamu paham atau enggak sama kalimatku barusan?” Mas Iqbal kini menyangga kepalanya dengan tangan. Dia menatapku lekat dari dekat. “Eee ... antara paham dan enggak paham. Aku takut salah mengartikan.” “Emang apa artinya?” Aku meringis. “Yang ... eee, satu itu, kan?” “Iya, betul.” “Baru tadi Dokter Sarah bilang belum boleh, Mas.” Aku tidak tahu sudah seperti apa wajahku sekarang. Aku mendadak sangat malu. Otakku rawan sekali travelling untuk hal yang satu ini. “Siapa juga yang minta hari ini? Aku cuma bilang. Untuk mendapatkan itu, enggak harus nunggu kamu ingat, kan? Bagaimana kalau butuh waktu be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN