Siang ini Mas Iqbal tidur lama sekali. Kalau tidak salah lihat jam, tadi dia mulai tidur pukul setengah satu dan saat ini sudah hampir pukul tiga. Untuk ukuran tidur siang, ini jelas di luar kebiasaan orang dewasa. Aku pribadi, tidur siang satu jam saja sudah sangat lumayan. Seringnya, setengah jam sudah cukup. Bahkan lebih sering lagi tidak tidur.
Tanpa sadar aku tersenyum ketika melihat betapa Mas Iqbal terlihat pulas. Dia pasti banyak pikiran selama dua bulan terkahir. Memikirkanku yang kapan sembuh, dan mungkin memikirkan calon anak kami yang sempat tak baik-baik saja setelah aku mengalami kecelakaan.
Aku ikut berbaring di sampingnya, tetapi belum ada niat membangunkannya. Sebetulnya tadi aku ikut tidur, tetapi pukul setengah dua kurang aku sudah bangun. Aku lapar, jadi aku harus m
