bab.17a

497 Kata
Hari ini adalah hari bahagia untuk Icha dan gerald. Mereka akan menggelar pernikahan beberapa jam lagi, gedung dan lain-lain sudah siap tentunya akibat kekuatan mami gerald. "Jangan gugup cha. Kamu pasti bahagia setelah ini." Ujar mamah Icha. Icha tersenyum, membayangkan masalah kemaren yang sempat mengakhiri hubungan nya dengan gerald, untung saja. Alasan gerald ternyata hanyalah untuk menutupi sebuah kejutan baginya. Wanita itu adalah bagian dari anggota acara yang akan membantu penyelenggaraan acara nikahan terlaksana dengan baik. Karena icha yang ngambekan akhirnya gerald membuka seluruh rencana yang sudah disusun sejak awal untuk membuat Icha mungkin terkaget bahagia di acara nikahnya, tapi pupus sudah karena Icha sudah tahu semuanya, kenapa harus berhari-hari ketemu? Karena memang kejutannya sungguh besar sehingga harus dipersiapkan sedetail mungkin. Dan kenapa gerald memilih membongkarnya? Alasannya cuma satu, gerald tak ingin Icha pergi meninggalkannya, biarkan saja acara kejutan gagal sekalipun. "Iya mah..." ujar Icha sambil tersenyum. Setelah 2 jam berlalu, Icha dan gerald sudah siap dengan upacara khidmat yang akan dilaksanakannya, dengan mewah. Sejam sisanya dipakai untuk mempersiapkan detik-detik dimulai nya acara. Dan acara berakhir setelah beberapa jam, resmi lah sudah Icha dan gerald menjadi sepasang suami istri. Dikamar hotel 20.21 malam "Gak mandi yang..?" Tanya gerald santai yang sebenenya dipenuhi kegugupan. Icha menggeleng "kamu duluan aja mas." ujarnya menunduk malu. Gerald tersenyum," tapi kalo mas maunya mandi berdua gimana?" Ujar gerald lembut dengan menggoda. Icha tak membalasnya, tapi segera mendongak saat gerald mencium keningnya sebelum memasuki kamar mandi."Aduh. Apa yang harus disiapin lagi ya." guman Icha. Kemaren mama dan mami mertuanya sudah mempersiapkan segala kebutuhan Icha, sampai-sampai bercerita tentang malam pertama mereka. Membuat malu saja. Apa mas gerald akan melakukannya malam ini..? Terlintas sedikit ketakutan diwajah Icha, selang beberapa menit gerald keluar dari kamar mandi "Wahhh...." Icha tak sadar ia berguman dan tak kedip menatap laki-laki yang baru beberapa jam lalu sah menjadi suaminya. Gerlad tersenyum melihat istri nya terkagum dengan pahatan di perutnya yang ia bentuk dan jaga selama ini. "Kenapa yang liatin nya kayak gitu, mau?" Goda gerald yang hanya memakai handuk putih menutupi aset nya. "Apa sih mas." Elak Icha. "Bajuku mana? Kamu sekarang istriku cha, kewajiban mu  siapin semua keperluan aku." ujar gerald sambil tersenyum. "Pas jadi sekretaris juga gitu. Bentar mas". Ujar Icha yang melewati gerald mengambil beberapa baju yang tadi ia susun rapih dilemari , mereka Sekarang tengah dihotel menikmati untuk 3 hari kedepan. Icha ingin meraih kaos putih yang paling atas tapi tak sampai, sebelumnya ia minta bantuan gerald tapi sekarang ia malu."Eh....." Icha kaget ada yang menggendongnya dari belakang. "Cepat ambil cha. Kamu berat nih..."  ledek gerald. Icha segera mengambil kaos putih itu, lalu gerald menurunkan badan Icha dari gendongannya. "Nih pak dipakai ..." ujar Icha sambil menyodorkan baju putihnya. Gerald menggeleng, "Aku gak butuh ini lagi..." Icha bingung menanggapi apa.Tapi setelah merasakan gelenyar aneh pada lehernya, Icha tersikap. "Hmm... mash.." lirih Icha saat bibir gerald tengah beberapa kali mencium tekuk lehernya. "Aku mau hak ku sekarang cha,  ... aku bahkan rela kalau harus mandi dua kali."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN