bab.13a

530 Kata
"Selesai sudah beberesnya." Ucap Icha dengan lega setelah selesai membersihkan barang-barang nya disebuah motel sebelum ia pindah ke apartemen yang akan ia cari hari ini. Keputusan nya sudah bulat, di Paris ia akan memulai hidup barunya. Kesalnya pada Gerald bukan main rasanya, setiap mengingat momen bersama pria itu entah mengapa dari tinggi nya kambuh saat itu juga. Bukan hanya mencari apartemen yang tepat, Icha juga mencari sebuah pekerjaan yang tepat pula. Mengingat dirinya yang cukup berbakat dalam bidang apapun setelah bekerja dengan baik di perusahaan sebelumnya,sekretaris rasa apapun lah pokonya sudah pernah Icha rasakan semasa hidupnya. Melihat jam yang menujukan pukul sembilan pagi, Icha bersiap diri untuk segera keluar mencari beberapa apartemen lewat aplikasi diponsel nya,dan beberapa surat lamaran yang akan ia berikan lebih dulu. "Asisten dokter hewan?" Eja Icha ketika melihat satu lowongan pekerjaan yang menurutnya mudah dengan gaji yang lumayan besar. Memang sebelumnya Icha belum pernah mengurus hewan selain kucing, tapi bagaimana kalau ia coba lebih dulu? Icha masuk kedalam store dan melihat-lihat berbagai macam hewan disana. "Ada yang bisa saya bantu nona?" Tanya salah seorang disana. Icha menoleh dan terkejut ketika melihat orang itu. "Kamu?" Icha berusaha mengingat nama seorang pria dihadapannya. "Ryan?" Panggil Icha Ryan tersenyum pada Icha, "aku tahu kita pasti ketemu lagi." Ujar Ryan pada Icha. "Dr. Bryan, saya sudah selesai beberes. Terimakasih untuk segalanya selama saya bekerja disini." Ujar seorang wanita tua yang Icha tebak adalah mantan asisten dokter hewan disini. "Dr.Bryan?" Gumam Icha. "Its okay, itu kewajiban ku mrs. Marty, semoga anakmu lahir dengan sehat." Ucap Ryan sebari menatap perut mrs matty yang besar. Setelah mrs marty pergi, Ryan menatap santai Icha. Sedangkan icha menaikkan satu alisnya bingung. "Dr. Bryan? Jadi kamu dokter hewan?" Tanya Icha pada Ryan. Ryan mengangguk. "How about you? Kenapa disini?" Tanya Ryan. "Cari pekerjaan." Jawab Icha sengaja santai. Seakan mengerti Ryan menatap Icha setelah itu mengangguk. "Kamu diterima Miss Icha, mulai besok pagi, kamu masuk dan tidak boleh telat!" Ujar Ryan dengan santai. Icha tersenyum bahagia. "Thank you so much!" Ujar Icha sampai-sampai tak sadar dirinya tengah memeluk kencang tubuh Ryan. "Im sorry." Ucap Icha sebari melepas pelukannya, Ryan mengangguk dan tersenyum maklum. Dilain tempat Gerald tengah frustrasi memikirkan kemana lagi Icha bisa mengumpat darinya, apa Icha benar-benar tidak merindukan nya? "Kali ini, jika kalian tidak menemukan sedikitpun titik dimana Icha berada! Semua saya pecat!" Tidak Gerald dengan kesal. beberapa orang suruhan Gerald segera berlari berpencar agar lebih cepat menemukan tanda-tanda keberadaan kekasih bosnya, mereka tidak mau kehilangan pekerjaan hanya karena lambat dalam mencari informasi. "Aku gak bakal tidak diam cha!" Teriak Gerald pada dirinya. Tak menyadari kumis dan rambut jenggotnya yang telah memanjang karena seminggu lebih Gerald tak mengurus dirinya, terlebih lagi Icha yang sering sekali memanjakan nya dengan mengurus berbagai keperluan nya bahkan yang pribadi sekalipun. "Lagi-lagi kami cha, aku serius. Pulanglah." Pagi harinya, Gerald sudah mendapat sebuah alamat lengkap keberadaan Icha dinegara Paris. Dan hari ini tepat keberangkatan nya ke Paris untuk urusan bekerja yang akan ia selingi dengan pertemuan nya bersama Icha nanti. Gerald sudah tidak sabar lagi untuk bertemu sang kekasih hati, alias calon istrinya. "Kalau ketemu lihat saja nanti! Ku goda habis-habisan dia.." gumam Gerald pada dirinya yang tengah membayangkan Icha.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN