Nindy masih terkaget-kaget akan dugaan kehamilan itu. Jika pun iya kenapa ia tidak mual dan muntah seperti saat hamil Elang dulu? Nindy berpikir keras, ia harus memastikannya nanti. Nindy mengembalikan kalender itu ke tempat semula lalu memilih dress yang akan dikenakan. Baru saja ia mengambil baju ketika tubuhnya disambar dari belakang diputar hingga menghadap ke belakang dan bibirnya dilumat dengan sangat erotis. Nindy membesarkan mata kaget, kedua tangannya reflek mendorong bahu suaminya yang menciumnya dengan membabi buta. Melumatnya sangat liar dan dalam hingga Nindy seperti kesusahan bernapas. Nindy memukul-mukul d**a suaminya itu hingga ciumannya terlepas. "Ethan!" seru Nindy kaget sekaligus geram. "Aku merindukan morning kiss-mu," bisik Ethan mengulas senyum tipis. Tangannya be

