Yudha memapah tubuh Nindy yang mulai linglung itu. Ia meminta wanita itu untuk di salah satu sofa terlebih dulu seraya menunggu dirinya memesan kamar. Jujur saja Yudha tidak punya niat buruk, tapi entahlah malam itu ia merasa ingin melakukan hal yang sedikit gila. Setelah mendapatkan kunci kamar, ia kembali menghampiri Nindy. "Nindy, ayo saya bantu ke kamar. Kamu sepertinya sudah sangat kelelahan," kata Yudha lembut seperti biasa. Nindy menggeleng cepat-cepat. Ia masih sadar saat ini, hanya saja kepalanya sangat pusing. "Saya mau pulang, Pak." "Ini udah malam, Nindy. Bahaya kalau kamu pulang malam-malam begini. Ini saya sudah pesan kamar." Yudha menahan pinggang Nindy saat wanita itu melangkah di depannya. Nindy tampak sangat kesal sekali dengan tingkah Yudha. Ia melepaskan dirinya n