Mendengar suara Antoni yang menyebut nama Julia dengan sangat jelas membuat Nindy segera mendorong Ethan sekeras mungkin hingga ciuman mereka terlepas. Sangking kerasnya Ethan sampai terjengkang di sofa bersamaan saat Julia masuk ke dalam. Posisi Nindy dan Ethan sangat dekat sekali membuat Nindy sangat takut. Seumur hidupnya baru kali ini ia merasa benar-benar takut. Ia memejamkan matanya singkat lalu buru-buru menguasai dirinya. "Saya sudah membalut luka Anda, Tuan. Semoga cepat sembuh, saya permisi dulu," ujar Nindy tersenyum dibuat-buat. Mengambil tas miliknya dengan gerakan pelan. Julia memperhatikan keduanya dengan sorot mata heran sekali. Perhatiannya lalu disita dengan tangan Ethan yang dibalut kasa lalu beralih ke arah wanita mungil berpakaian suster itu. "Kenapa dengan suamiku