Lamar Dia

1233 Kata

Begitu bangun dari tidur, Farid langsung melangkah menuju kamar mandi, membersihkan seluruh tubuhnya sambil memastikan wajahnya tidak terlihat sembab karena menangis semalaman. Dia tidak ingin ibunya mengetahui kesedihan mendalam yang dia rasakan sejak melepas Tata pergi. Farid yang sudah bersih, mencoba mengusir pikiran-pikirannya dari bayang-bayang Tata dengan membaca buku-buku yang sudah dia baca sebelumnya di awal pagi. Kali ini bukan novel yang dia baca, tapi buku-buku yang berkaitan dengan kuliahnya nanti di Caen. Farid tidak ingin membaca kisah-kisah romantis yang akan menggiringnya untuk mengingat kisah cintanya yang harus selesai. Lebih baik dia sibukkan pikirannya dengan hal-hal lain saja. Tak lama kemudian, terdengar suara minyak goreng yang beradu dengan bawang dari dapur. Ar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN