Farid mengatur deru napasnya yang diiringi detak jantungnya yang tidak beraturan saat melihat langkah mantap Lizett menuju dirinya dan ibunya. Bu Ola ikut terperangah. "Rena sudah menunggu. Kamu siap ya?" "Iya. Tapi..." "Sudah siap kata-katanya kan?" Farid gugup. Kata-kata? "Words that you have to say to her to propose her..." Farid menganga. Dia lirik ibunya yang turut bingung dengan keadaan. Lalu keduanya berdiri dengan perasaan yang sama. Gugup sekaligus bingung. Ternyata dia haris mempersiapkan kata-kata untuk melamar Renata, sementara dia belum mempersiapkannya. "Come..." Lizett lalu merangkul Bu Ola dan membiarkan Farid sendiri melangkah ke bagian dalam apartemen Tata yang sudah dipenuhi sekitar dua puluhan orang. Tidak ada yang dikenal Farid, hampir semua berwajah asing. Na