Kerinduan

1239 Kata

Tata sudah rapi dengan piyama satinnya. Setelah membersihkan wajahnya, Tata langsung menuju kasur empuknya, dan duduk dengan kaki selonjor. Seperti malam-malam sebelumnya, Tata selalu menyempatkan diri mengecek-ngecek sosmednya atau sekadar membaca berita trending melalui ponselnya sebelum tidur. Senyumnya tiba-tiba melebar, Farid menghubunginya. "Hai, Beb!" serunya sambil memperbaiki airpods, sambil menatap wajah Farid yang terlihat jelas di layar ponselnya. "Gue udah pewe nih," decak Tata senang. "Wow. Udah mandi dong." "Udah." "Cantik." "Iya dong ... calon bini lu." Farid terkekeh. "Tadi Kak Nay nggak bosen muji-muji lu." "Ah... beneran?" "Baru aja pulang dari rumah. Ibu juga baru pulang dari rumah Bu Hanin. Terus cerita-cerita." "Gimana?" "Intinya mereka semua bakal hadir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN