Nayra menahan napasnya ketika melihat milik Guntur yang menegang tepat di depan wajahnya. Matanya mengerjap ketika melihat benda tumpul itu dengan jarak yang sangat dekat. “Kecup, Sayang. Kecup. Aaaa…” erang Guntur tidak sabar. Dia belai rambut Nayra dengan lembut. Nayra pun mengecupnya dengan mata terpejam. Perasaan Nayra aneh. “Emut, Nay. Emut….” “Ha?” “Emut, Sayang.” “Yang…” Guntur memejamkan matanya, membayangkan bibir mungil Nayra mengemut miliknya. Dadanya semakin sesak merasakan rangsangan luar biasa saat Nayra mengecup miliknya. Sementara Nayra malah semakin was-was, karena sebelumnya suaminya memintanya hanya mengecup miliknya satu kali saja. Tentu saja dia bingung. Emut? OMG. Nayra masih menggenggam benda itu dengan perasaan yang sangat kacau. Guntur yang tersenyum mel