Tentang Renata

1245 Kata

Nayra yang wajahnya penuh dengan derai air mata berdiri memandang suaminya. “Kenapa, Nay?” tanya Guntur was-was. Nayra meraih kedua tangan Guntur, menggenggamnya erat. “Aku mundur saja kalo Ayu begini, Yang.” Guntur terkesiap. “Nayraaa…” “Ini salahku. Mau menikah dengan kamu. Lihat Ayu…, dia sangat menderita.” “Nayraaa…,” Guntur tarik tubuh Nayra. Dia dekap kuat-kuat. “Jangan katakan itu, Nay… Aku mohon…,” Nayra masih terisak. “Bantu aku fokus Ayu. Nggak seharusnya kamu ngomong begini. Aku juga belum tau alasan dia melakukan ini, Nayra…” “Aku takut ada apa-apa nanti kalo aku masih sama kamu, Yang…” “Nayra…, please… Kamu lebih baik diam daripada aku harus mendengar kata-katamu tadi.” Guntur memeluk Nayra kuat-kuat. Perasaannya malam itu sangat kacau. Di tengah isak keduanya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN