Bravo, Tata

1157 Kata

Tiba-tiba terdengar suara-suara derap langkah tergesa-gesa disertai napas terburu-buru mendekati Tata dan Farid. “Di mana Ayu, Farid.” Farid langsung dengan sigap menunjukkan kakaknya menuju kamar di mana Ayu dirawat. Nayra datang bersama dengan Mbok Min dan Pak Johan. Bu Sari sepertinya menunggu di rumah. Tata menghela napas panjang saat melihat punggung Farid yang mulai sibuk mengarahkan kakaknya yang terlihat sangat panik. Nayra memang selama di perjalanan menangis sekencang-kencangnya. Ayu bunuh diri? Kenapa? Apa karena aku? Karena kehadiranku? Nayra begitu takut dengan kata-kata kematian. Dia sibuk menyalahkan dirinya. Menyesal rasanya menikah dengan Guntur, jika harus menghadapi masalah yang sangat berat ini. Dia remas dadanya kuat-kuat. “Ayuuu…,” tenggorokannya tercekat. Tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN