Guntur menangis kencang. Dia sangat menyesali kejadian ini. Farid melap-lap buih-buih dari mulut Ayu dengan ujung kausnya, khawatir buih-buih itu kembali masuk ke dalam tubuh Ayu. “Rena…” lirihnya cemas. “Sebentar lagi, Farid. Udah gerbang ICU nih….” tanggap Tata yang sudah tau bahwa Farid akan mengungkapkan kehawatirannya. Dia santai sekali. Mungkin yang paling tenang adalah Tata di malam itu. Wajahnya sama sekali tidak menunjukkan keresahan. Berbeda ketika dirinya masih dalam perjalanan menuju rumah Guntur, Tata sangat panik, karena belum bertemu Ayu. Apalagi sekarang, dia sudah berhasil masuk rumah sakit. Dia yakin Ayu akan mendapat penanganan tepat waktu. Secepat mungkin Tata berlari menuju ruang ICU memanggil para perawat yang sedang bertugas untuk menyediakan emergency stretc