“Muka lo kenapa BT banget gitu dah Cel?” Celine menengok ke arah orang tersebut kemudian menghela napas dengan berat. “Ya BT aja, emang gak boleh apa BT? Kan wajar.” Jawab Celine asal, padahal dalam hati ia sudah berusaha menahan dirinya agar tidak berceloteh tentang keresahannya hari itu. andai saja tidak sedang hamil, mungkin Celine sudah akan membolos dan menenangkan dirinya di tempat hiburan seperti yang sering ia lakukan dulu. “Oke deh kalau gitu tapi jangan lama ya ntar malah ngimbas ke client, btw rapat lo tiga puluh menit lagi.” Bagas beranjak dari tempat nya, memang tadi ia sengaja menghampiri Celine hanya untuk mengingatkan wanita itu bahwa rapat yang harus mereka hadiri tersisa tiga puluh menit lagi, Bagas sebagai rekan kerja Celine hanya tidak ingin Celine terlambat seperti y