“Jadi pertemuan kamu dan Arini berjalan lancar?” tanya Jenny Ikhsan. Ikhsan menepuk dadanya penuh rasa bangga. “Dia bahkan traktir aku makan dan ajaibnya lagi... sekarang kontak w******p aku undah nggak diblokir lagi sama dia.” Jenny terkikik geli. “Ternyata semua nggak sesulit yang kita bayangkan ya.” Ikhsan mengangguk tanda setuju. “Iya. Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu sudah bisa menemui Novan?” “Pastinya!” jawab Jenny cepat. “Aku tahu dia tipikal orang yang berempati tinggi, jadia aku akan memanfaatkan hal itu.” Jenny dan Ikhsan terus asyik mengobrol sambil menikmati cangkir kopi mereka. Seperti biasa keduanya selalu menghabiskan waktu bersama di butik Jenny pada malam hari. Ikhsan dan Jenny sama-sama antusias menceritakan bagaimana pertemuan mereka dengan masing-masing mantan. Wa