Adakah Rasa Yang Tersisa?

1107 Kata

“A-aku pulang dulu, ya....” Jenny yang mendadak gugup melihat kedatangan Novan bermaksud untuk segera melarikan diri. “Kamu mau ke mana, Jen? Orang baru nyampe juga,” sergah Soraya. Jenny kelimpungan mencari alasan. “A-aku—” “Apa karena kedatangan aku?” potong Novan. Deg. Jenny terkesiap, sedangkan Soraya kini menyembunyikan senyumnya. Siapapun bisa melihat dengan jelas raut tidak nyaman di wajah Jenny. Tidak seperti saat bersama Ikhsan, saat ini Jenny terlihat seperti kehilangan taringnya untuk menghadapi Novan. “Kenapa?” tanya Novan lagi. Jenny menatap sekilas. “Apaan sih?” Novan tergelak. “Malam kemarin itu kamu terlihat begitu percaya diri... kenapa sekarang seperti ini?” Jenny juga tertawa. “Lah... orang aku biasa-biasa aja.” Soraya dan Arya pun diam-diam menjinjit langkah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN