Sepanjang perjalanan pulang Arini hanya diam membisu. Novan pun juga bungkam dan tidak mengajaknya bercerita. Arini pun larut dalam lamunannya sembari memandang pepohonan di luar kaca jendela mobil. Bukankah harusnya dia berbahagia. Bukankah semua impiannya sebentar lagi menjadi nyata. Ya. menikah memang adalah impiannya. Tetapi dengan siapa dia menikah, sepertinya itu sebuah cerita yang berbeda. Arini pun larut dalam pekatnya lamunan. Khayalnya pun mulai menyeruak. Membawanya dalam sebuah fatamorgana yang membuat dia larut di dalamnya. Arini pun mulai berkhayal... Suara kokok ayam tetangga terdengar bersahutan pelan. Bersamaan dengan itu cahaya matahari pagi mulai menerobos tirai jendela. Sesekali angin yang bertiup membuat tirai itu bergerak-gerak. Waktu sudah menunjukkan pukul 08.0