Tersesat

1242 Kata

      Mobil yang dibawa Jenny dan Ikhsan akhirnya bisa kembali menyala. Mobil itu kini terus melaju dengan pelan. Lama kelamaan rumah penduduk terlihat semakin jarang. Jalanan itu pun terlihat gelap karena cahaya matahari terhalang oleh rimbunnya pepohonan. Sampai akhirnya jalanan aspal itu habis berganti dengan jalanan berkerikil yang membuat mobil Ikhsan jadi melonjak-lonjak ke kiri dan ke kanan. “Kayaknya ini bukan jalannya, deh,” ucap Jenny. Ikhsan menelan ludah. “Harusnya tadi belok ke kanan.” Jenny bergumam pelan sembari menatap Ikhsan dengan sudut matanya. “Bisa diem nggak, sih!” bentak Ikhsan yang tiba-tiba emosi. Jenny langsung memegangi dadanya karena terkejut. Gadis itu memilih diam dan tak lagi bersuara. Sejak kejadian semalam Ikhsan tampaknya memang menjadi salah tingka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN