Jadi Mau Kamu Apa?

1118 Kata

Jenny menatap langit-langit kamarnya dengan mata sayu. Sudah dua hari terakhir Novan tidak menghubunginya sama sekali. Hari ini dia bahkan tidak membuka butiknya.  Jenny hanya tergolek di kamarnya dan tidak beranjak sama sekali. Raut wajahnya terlihat begitu lesu. Matanya masih bengkak karena diam-diam terus menangis. Jenny mengambil ­handphone­-nya dari bawah bantal, lalu memeriksanya. Ada 20 panggilan tidak terjawab dari Ayu, namun tidak ada panggilan ataupun pesan dari sosok yang diharapkannya. Dadanya kembali terasa sesak seiring air mata yang menetes pelan. Jenny benar-benar tidak menyangka Novan akan mengacuhkannya seperti itu. Drrrt... drrrtt Handphone-nya bergetar. Jenny menatap nama yang tertera di layar itu dan menghela napas. Ternyata itu adalah Ikhsan. “Hai kamu di mana ? k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN