“Jadi, kamu yang mengajak Ibu ke apartemenku?” tanya Edo dengan tatapan sinis, saat ia dan Rima bertemu. “Iya.” jawabnya dengan santai, sambil menikmati secangkir kopi panas. “Aku hanya melakukan apa yang bisa kukendalikan, sebab aku tidak bisa mengendalikan hatimu.” Rima tersenyum menatap Edo, yang justru tengah menatap sinis ke arahnya. “Kamu sengaja melakukannya?” Rima tersenyum, lantas menganggukkan kepalanya. “Iya, aku sengaja melakukannya, setelah tahu Tiara dan Davina ada di tempatmu.” “Aku tidak punya kewajiban untuk menjelaskan apa yang aku lakukan padamu, kita sudah sepakat sejak awal untuk tidak mencampuri urusan masing-masing.” “Benar. Tapi aku harus tahu apa yang kalian,,,” “Tiara bukan w************n, dan aku pun tidak ingin merusaknya untuk yang kedua kakinya. DA