“Kenapa tiba-tiba begini?” Tiara menatap penuh tanya ke arah putrinya, Davina. “Sebelumnya nggak ada obrolan apa-apa tentang pindah ke Jakarta. Kesepakatan awal kamu pergi berkunjung kesana untuk bertemu ayah dan Ibu Rima, kenapa sekarang malah mau pindah begini?” nada protes begitu kental, bahkan ia mulai merasa resah dengan keinginan Davina. “Bahkan di Jakarta sudah lebih dari jadwal yang kita sepakati. Sebelumnya hanya beberapa Minggu tapi malah dua bulan. Sekarang mau pindah?” Tiara menatap ke arah Davina. “Lalu, bagaimana dengan Ibu disini?! Apa kamu tega meninggalkan ibu?” Padahal Davina baru mengutarakan keinginannya untuk tinggal sementara di Jakarta, namun Tiara sudah membayangkan bagaimana hidup berjauhan dengan putri tunggalnya itu. Matanya berkaca-kaca, “Ibu nggak bisa j
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari