Haya tinggal satu Minggu lagi menjelang hari pernikahan Edo dan Rima. Semua persiapan telah dilakukan dengan sangat matang, nyaris seratus persen. Tiara dan tim melakukan tugas dengan sangat baik, bahkan kerja kerasnya patut di apresiasi dan diberikan bonus sebab ia berhasil mewujudkan pernikahan Rima dengan sangat baik. Ditengah perang batin yang dirasakannya, Tiara benar-benar mampu menahan ego untuk tidak melibatkan perasaan, ia sangat profesional. “Kamu luar biasa, Ti.” tidak hentinya Madam memuji Tiara. “Bukan aku yang luar biasa, tapi kita semua. Kalau bukan kerja sama tim yang begitu luar biasa, nggak mungkin persiapan ini selesai tepat waktu dan lancar tanpa kendala.” Tiara tidak ingin hanya dirinya saja yang mendapatkan pujian, tapi juga rekan yang lain. Sebab, tidak hanya